Pemkot Samarinda Resmi Luncurkan GNPIP "Strategi Urban Farming Cabai untuk Kendalikan Inflasi Pangan"

 

Samarinda, 21 September 2022 - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda resmi meluncurkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai langkah strategis untuk menanggulangi lonjakan harga komoditas pangan, khususnya cabai, yang kerap menjadi pemicu inflasi di daerah. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Samarinda dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur, serta merespons langsung amanat Presiden Joko Widodo terkait pengendalian inflasi pangan secara nasional.

Peluncuran GNPIP di Samarinda menjadi momentum penting dalam upaya stabilisasi harga pangan melalui pendekatan berbasis komunitas. Program ini tidak hanya menekankan pada aspek pengendalian harga, tetapi juga mendorong kemandirian pangan masyarakat melalui gerakan urban farming. Salah satu fokus utama adalah penanaman cabai secara masif di 59 kampung, kluster, dan pondok pesantren binaan.

Selain penanaman cabai, rangkaian kegiatan GNPIP juga mencakup penandatanganan kerja sama antardaerah (KAD), pasar murah, pasar tani, peresmian Bebaya Mart sebagai kios stabilisator inflasi, penyerahan bantuan sosial dari BI, serta peluncuran program Kampung Andalan dan Tri Manunggal Kencana Kesehatan Terpadu.

Peluncuran GNPIP dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun, yang menjadi tokoh sentral dalam penggerakan program ini. Dalam sambutannya, Andi Harun menegaskan komitmen pemerintah kota untuk mengendalikan inflasi pangan melalui pendekatan berbasis produksi lokal. “Secara umum, tema besarnya adalah Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan. Salah satu yang kita praktikan hari ini adalah urban farming di sektor cabai,” ujarnya melalui akun Instagram resmi @pemkot.samarinda.

Kantor Perwakilan BI Kalimantan Timur turut berperan sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan program, khususnya dalam penyediaan bantuan sosial dan dukungan teknis untuk stabilisasi harga.

Peluncuran GNPIP berlangsung pada Rabu, 21 September 2022, bertempat di Gang 19 RT 82 Kampung Tangguh, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda. Lokasi ini dipilih sebagai simbol ketangguhan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi, sekaligus menjadi titik awal gerakan urban farming yang akan diperluas ke puluhan kampung lainnya.

GNPIP diluncurkan sebagai respons atas tingginya kontribusi komoditas cabai terhadap inflasi pangan di berbagai daerah, termasuk Samarinda. Cabai merupakan bahan pokok yang sangat sensitif terhadap fluktuasi harga, terutama saat pasokan menurun. Dengan urban farming, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan cabai secara mandiri, sehingga ketergantungan terhadap pasokan luar daerah berkurang.

“Pemilihan cabai dilakukan karena komoditas ini sangat berkontribusi terhadap inflasi. Nanti ada di kampung Ketupat dan lainnya, karena ada 59 kampung akan kita buat gerakan agar pasokan dan ketersediaan stok pada saat kebutuhan cabai berada di level tinggi,” jelas Andi Harun.

Program GNPIP dijalankan melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, BI, dan masyarakat. Urban farming menjadi metode utama, di mana warga diajak menanam cabai di pekarangan rumah, lahan kosong, dan fasilitas umum. Pemerintah menyediakan bibit, pelatihan, dan pendampingan teknis agar hasil panen optimal.

Selain itu, Bebaya Mart diresmikan sebagai kios pengendali inflasi yang menjual bahan pokok dengan harga terjangkau. Pasar murah dan pasar tani juga digelar untuk memperluas akses masyarakat terhadap pangan berkualitas dengan harga stabil.

Intervensi harga dilakukan secara langsung dengan memanfaatkan stok lokal yang tersedia. Menurut Andi Harun, strategi ini memungkinkan harga cabai dikendalikan tanpa harus menunggu pasokan dari luar daerah. [urb]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuaca Samarinda Hari Ini Didominasi Berawan dan Hujan Ringan, Warga Diimbau Tetap Waspada

Festival Mecaq Undat 2025 “Warisan Dayak Kenyah yang Menyatukan Nusantara”

Mengenal Sembilan Keturunan Setan Penggoda Manusia "Peringatan Spiritual dari Sayyidina Umar bin Khattab"